Rabu, 25 Juli 2007

Golkar Bertemu PDIP di Palembang

Pertemuan kebangsaan antara PDIP dan Partai Golkar berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Palembang dihadiri ribuan kader kedua partai yang mengenakan baju warna merah dan kuning dalam acara yang dipandu presenter Helmy Yahya.


Keterangan yang diterima di Press Room DPR/MPR Jakarta, Selasa menyebutkan, foto besar Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Penasihat Golkar Surya Paloh dan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP Taufiq Kiemas alias TK, menjadi latar belakang panggung. Bendera kedua partai juga berkibar berdampingan di setiap sudut kota Palembang.

Sepanduk dan umbul-umbul berwarna merah dan kuning menghiasi kota empek-empek itu. Pada pertemuan ini, PDIP bertindak sebagai tuan rumah, sementara pimpinan dan para kader Golkar menjadi tamu. Sebelumnya, dalam pertemuan yang digelar di Medan pada 20 Juni, Partai Golkar bertindak sebagai tuan rumah.

Dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya di Medan, pertemuan di Palembang lebih meriah. Begitu masuk stadion, TK dan Surya Paloh disambut Tari Barongsai. Setelah orasi, TK dan Surya mengadakan pertemuan tertutup di hotel dengan para pimpinan daerah dan cabang kedua partai.

Meskipun Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla berharap agar pertemuan kedua partai tidak dilanjutkan kembali setelah Pertemuan Palembang, TK dan Surya Paloh akan jalan terus.

Dalam waktu dekat, kedua tokoh akan menandakan pertemuan dengan kelompok tani dan nelayan di Jawa Barat dan akhir Desember 2007 akan melakukan pertemuan serupa di Jatim.

Di hadapan massa kuning-merah berjumlah ribuan itu Taufik Kiemas dan Surya Paloh menyampaikan orasi politik secara bergantian. Kedua tokoh berpengaruh di PDI-P dan Golkar itu didampingi para pengurus pusat partai masing-masing.

Surya Paloh mengatakan popularitas partai politik saat ini berada pada titik paling rendah di antara lembaga-lembaga yang tidak popular, termasuk parlemen. Eksistensi partai politik saat ini, kata bos Metro TV itu, berada dalam lampu kuning, karena partai politik belum mampu memenuhi harapan rakyat.

"Bahaya bagi kehidupan bangsa ini ke depan adalah bila partai-partai semakin terpinggirkan dan semakin tidak dipercaya," katanya.

Bila kekuatan ekstraparlemen lebih kuat dan berpengaruh dari kekuatan parlemen. Bila ini terjadi, maka partai politik berada dalam bahaya. Karena itu Golkar dan PDIP berpandangan bahwa situasi ini harus diatasi bersama-sama," kata Surya Paloh.

Menanggapi pro dan kontra yang menyertai silaturahmi kedua partai, Surya mengemukakan, terlepas dari pro dan kontra yang muncul, silaturahmi adalah awal dari sebuah keinginan besar Golkar dan PDIP untuk memulai sebuah gerakan moralitas.

"Gerakan moralitas bangsa yang harus dipelopori oleh para elite di tubuh partai. Apakah pertemuan kedua partai ini untuk menyongsong Pemilu 2009, kita tidak membantahnya juga tidak membenarkannya. Biarkan ini berproses, yang pasti kita akan menghadapi Pemilu 2009," kata Surya Paloh.

Menurut dia, Golkar dan PDIP bisa bersatu karena sama-sama prihatin atas kondisi bangsa. Saat ini, telah terjadi pergeseran komitmen kebangsaan dan telah terjadi erosi nasionalisme.

Taufiq Kiemas menekankan perlunya kedua partai untuk menjalin komunikasi dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dikatakannya, menciptakan stabilitas politik merupakan suatu keharusan agar bangsa ini bisa membangun.

Dia menegaskan, tidak mungkin bangsa ini bisa membangun perekonomian jika tidak ditopang oleh stabilitas politik. Silaturahmi PDIP dengan Golkar dalam rangka menciptakan stabilitas politik.

Suami mantan Presiden Megawati itu kembali menekankan, jika stabilitas politik tercipta, pemerintah tinggal membangun perekonomian nasional. Stabilitas politik, juga memungkinkan pemerintah untuk menegakkan hukum tanpa tebang pilih. (*/lpk)
Sumber:http://www.kapanlagi.com/h/0000183012.html

Pertemuan kebangsaan antara PDIP dan Partai Golkar berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Palembang dihadiri ribuan kader kedua partai yang mengenakan baju warna merah dan kuning dalam acara yang dipandu presenter Helmy Yahya.


Keterangan yang diterima di Press Room DPR/MPR Jakarta, Selasa menyebutkan, foto besar Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Penasihat Golkar Surya Paloh dan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP Taufiq Kiemas alias TK, menjadi latar belakang panggung. Bendera kedua partai juga berkibar berdampingan di setiap sudut kota Palembang.

Sepanduk dan umbul-umbul berwarna merah dan kuning menghiasi kota empek-empek itu. Pada pertemuan ini, PDIP bertindak sebagai tuan rumah, sementara pimpinan dan para kader Golkar menjadi tamu. Sebelumnya, dalam pertemuan yang digelar di Medan pada 20 Juni, Partai Golkar bertindak sebagai tuan rumah.

Dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya di Medan, pertemuan di Palembang lebih meriah. Begitu masuk stadion, TK dan Surya Paloh disambut Tari Barongsai. Setelah orasi, TK dan Surya mengadakan pertemuan tertutup di hotel dengan para pimpinan daerah dan cabang kedua partai.

Meskipun Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla berharap agar pertemuan kedua partai tidak dilanjutkan kembali setelah Pertemuan Palembang, TK dan Surya Paloh akan jalan terus.

Dalam waktu dekat, kedua tokoh akan menandakan pertemuan dengan kelompok tani dan nelayan di Jawa Barat dan akhir Desember 2007 akan melakukan pertemuan serupa di Jatim.

Di hadapan massa kuning-merah berjumlah ribuan itu Taufik Kiemas dan Surya Paloh menyampaikan orasi politik secara bergantian. Kedua tokoh berpengaruh di PDI-P dan Golkar itu didampingi para pengurus pusat partai masing-masing.

Surya Paloh mengatakan popularitas partai politik saat ini berada pada titik paling rendah di antara lembaga-lembaga yang tidak popular, termasuk parlemen. Eksistensi partai politik saat ini, kata bos Metro TV itu, berada dalam lampu kuning, karena partai politik belum mampu memenuhi harapan rakyat.

"Bahaya bagi kehidupan bangsa ini ke depan adalah bila partai-partai semakin terpinggirkan dan semakin tidak dipercaya," katanya.

Bila kekuatan ekstraparlemen lebih kuat dan berpengaruh dari kekuatan parlemen. Bila ini terjadi, maka partai politik berada dalam bahaya. Karena itu Golkar dan PDIP berpandangan bahwa situasi ini harus diatasi bersama-sama," kata Surya Paloh.

Menanggapi pro dan kontra yang menyertai silaturahmi kedua partai, Surya mengemukakan, terlepas dari pro dan kontra yang muncul, silaturahmi adalah awal dari sebuah keinginan besar Golkar dan PDIP untuk memulai sebuah gerakan moralitas.

"Gerakan moralitas bangsa yang harus dipelopori oleh para elite di tubuh partai. Apakah pertemuan kedua partai ini untuk menyongsong Pemilu 2009, kita tidak membantahnya juga tidak membenarkannya. Biarkan ini berproses, yang pasti kita akan menghadapi Pemilu 2009," kata Surya Paloh.

Menurut dia, Golkar dan PDIP bisa bersatu karena sama-sama prihatin atas kondisi bangsa. Saat ini, telah terjadi pergeseran komitmen kebangsaan dan telah terjadi erosi nasionalisme.

Taufiq Kiemas menekankan perlunya kedua partai untuk menjalin komunikasi dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dikatakannya, menciptakan stabilitas politik merupakan suatu keharusan agar bangsa ini bisa membangun.

Dia menegaskan, tidak mungkin bangsa ini bisa membangun perekonomian jika tidak ditopang oleh stabilitas politik. Silaturahmi PDIP dengan Golkar dalam rangka menciptakan stabilitas politik.

Suami mantan Presiden Megawati itu kembali menekankan, jika stabilitas politik tercipta, pemerintah tinggal membangun perekonomian nasional. Stabilitas politik, juga memungkinkan pemerintah untuk menegakkan hukum tanpa tebang pilih. (*/lpk)
Sumber:http://www.kapanlagi.com/h/0000183012.html

1 komentar:

Setyo Bekti Santoso mengatakan...

salam kenal mas ato mbak (aku liat diprofile kok jenis klamin female alias perempuan tapi foto kok ngganteng....banget..makasih tlah addlink blogku....ntar aku linkbalik juga klo abis da sore..btw mas menanggapi akurnya golkar dan pdip menurut saya biasa aja kok...sepengatuan saya nih yg namanya politik tuh ga ada musuh abadi...jadi seringnya dimuka umum musuhan tapi direstoran makan bareng tuh...ato elit politik diatas salaman massa dibawah disuruh gontok-gontokan...bgono...ok keep blogging salam dari blogger jogja

Template Design | Elque 2007